Kebiasaan Orang Sukses, Belajar dari Para Crazy Rich Dunia (Part 2)
1. Orang Sukses Ngga Bergantung pada Satu Sumber Penghasilan
Orang terkaya fokus pada penghasilan, dan biasanya mereka tidak puas dengan satu sumber pendapatan.
Seperti yang ditemukan penulis Thomas C. Corley dalam studi multi-tahunnya tentang jutawan self-made, orang kaya tidak bergantung pada satu sumber penghasilan tunggal.
Hal itu ia tulisakan dalam karyanya yang berjudul Change Your Habits, Change Your Life.
Faktanya, “65% orang kaya memiliki setidaknya tiga aliran pendapatan sebelum menghasilkan pendapatan bernilai jutaan dolar pertama mereka,” kata Corley, yang menjalani berbagai pekerjaan seperti penyewaan real-estate, kerja sampingan atau pekerjaan paruh waktu.
Pakar keuangan pribadi Ramit Sethi menulis dalam bukunya I Will Teach You to Be Rich, bahwa:
“Rata-rata jutawan berinvestasi 20% dari pendapatan rumah tangga mereka setiap tahun. Kekayaan mereka tidak diukur dengan jumlah yang mereka hasilkan setiap tahun, tetapi dengan seberapa banyak yang mereka telah tabung dan investasikan dari waktu ke waktu.”
Orang-orang kaya mempunyai akses kepada banyak jenis investasi yang tidak diketahui oleh orang-orang selain mereka sendiri.
Pernah tahu Closed-End Funds? Sebuah cara investasi jangka panjang (biasanya jangka waktu minimal lima tahun) yang sering dipakai oleh orang sukses di berbagai negara di dunia.
Penyewaan pesawat terbang merupakan salah satu area investasi yang berpeluang besar, kata Ian Marsh, CEO firma pengelola keuangan Fleming Family and Partners yang berpusat di London, yang awalnya dibentuk untuk mengelola kekayaan Ian Fleming, pencipta tokoh James Bond.
Kliennya bekerja dengan sebuah perusahaan bernama Doric, yang menggunakan uang untuk membeli pesawat yang disewaikan ke perusahaan penerbangan besar seperti Emirates Airlines yang berkantor di Dubai.
Para investor ini akhirnya akan mendapatkan uang mereka ketika pesawat dijual, tetapi mereka bisa mendapat bunga 9% per tahun selama masa sewa itu.
Bandingkan dengan standar keuntungan tahunan untuk perusahaan Standard and Poor’s S&P 500 —patokan investasi saham utama di Amerika— sekitar 3%.
Beberapa closed-end funds menyaratkan jumlah ratusan ribu dolar, tapi untuk dana sewa-beli pesawat, biaya untuk memulainya cukup masuk akal, kata Marsh.
Seri investasi SKY CLOUD – yang membeli pesawat Airbus A380-800s dan menyewakannya kepada Emirates Airlines– memiliki investasi minimum 10.000 Euro (US$ 13.822) dan satu pungutan biaya 5%, tergantung berapa jumlah yang investasinya.
Para investor super kaya di Inggris Raya dan di mana-mana juga membeli tanah pertanian.
Dengan meningkatnya jumlah populasi manusia, permintaan makanan turut meningkat dan orang-orang yang punya tanah pertanian yang baik akan mendapat keuntungan besar, kata Marsh.
Tanah subur merupakan sumber daya yang terbatas: semakin sulit sesuatu didapat maka semakin besar keuntungannya.
Menurut Marsh, tanah yang subur bisa mendatangkan keuntungan sekitar 4% setahun untuk investor dan tambahan penigkatan nilai seiring dengan jalannya waktu.
Beberapa investor tetap dapat menanamkan modal di pembelian pesawat atau membeli tanah pertanian, tetapi ada beberapa penanaman modal jangka panjang yang menawarkan investasi di infrastruktur global, seperti pada minuman anggur.
Ada juga beberapa perusahaan publik yang sahamnya bisa Anda beli di pasar modal. Misalnya Gladstone Land yang merupakan perusahaan publik Amerika Serikat yang membeli tanah-tanah pertanian.
Hal ini senada dengan ungkapan salah seorang investor sukses yang berkata,
“Berhentilah khawatir tentang kehabisan uang. Fokus pada bagaimana menghasilkan uang lebih banyak.”
2. Investasi Leher ke Atas Adalah Prioritas Orang Sukses
Robert T. Kiyosaki, dalam Rich Dad Poor Dad, menjelaskan bagaimana belajar tanpa henti adalah kunci untuk menjadi kaya.
Orang kaya sejati menjadi kaya, artinya, mereka telah membangun kekayaan mereka melalui berbagai keterampilan yang harus mereka pelajari dengan penuh rintangan.
Perbedaan kebiasaan orang sukses dengan kebanyakan orang adalah bahwa orang sukses dengan sengaja memutuskan untuk terus belajar selama masa hidup mereka hidup.
Tentang investasi leher keatas, ini bukan hanya tentang investasi orang kaya. Ini juga bisa dalam lingkup sebelum kaya atau sebelum sukses.
Contohnya, Jeff Bezos saat sebelum menjadi orang terkaya di dunia. Siapa sangka sebelum mendapatkan gelar sebagai orang terkaya nomor 1 di dunia dengan harta USD 120 miliar (setara Rp1.652 triliun).
Juga Belajar dari Pengalaman Hidup
Jeff pernah bekerja di McDonald saat berusia 16 tahun.
Bekerja sebagai juru masak di McDonald, Jeff belajar banyak hal. Salah satunya adalah bagaimana caranya melayani pelanggan. Sebagai pribadi cerdas, Jeff belajar banyak hal secara detail selama bekerja di sana.
Hal-hal yang ia pelajari selama bekerja di McDonald ia manfaatkan untuk usaha yang ia jalani sekarang.
Jeff menyadari bahwa memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan adalah hal utama yang perlu diperhatikan dalam menjalankan usaha.
Oleh karena itulah, ia menjadikan pelayanan sebagai prinsip utama Amazon. Jeff percaya bahwa setiap orang dapat belajar dari manapun, dan apapun yang dikerjakan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dimanapun kamu berada.
Dengan demikian, kamu dapat menyerap ilmu lebih cepat dan mampu mengaplikasikannya di kemudian hari. Point penting dari kebiasaan orang sukses adalah: Mereka berdedikasi untuk peningkatan diri, kata Corley.
Membaca buku tentang topik yang tidak dikenal, mengikuti kelas atau bergabung dengan grup jejaring lokal adalah cara yang bagus untuk mengembangkan keterampilan baru.
Sumber : Vatih.com