smkitinsantoda

Mau lanjut SMA atau SMK? Pertanyaan yang selalu dilontarkan ketika lulus dari bangku SMP.

Tahukah kamu kalau SMA dan SMK itu berbeda sistem walaupun sederajat? Jadi, perbedaan keduanya itu tidak hanya dari singkatannya saja, tetapi juga sistem dan jurusannya.

Jika kamu sudah mengerti perbedaan SMA dan SMK, tetapi belum tahu banyak sehingga masih bingung menentukan lebih baik sekolah di SMA atau SMK. Berikut penjelasan dari perbedaan SMA dan SMA.

Pengertian SMA dan SMK

SMA merupakan singkatan dari Sekolah Menengah Atas, sedangkan SMK merupakan singkatan dari Sekolah Menengah Kejuruan. Keduanya sama-sama satuan pendidikan di atas SMP (Sekolah Menengah Pertama).

Perbedaan SMA dan SMK

Perbedaan SMA dan SMK cukup signifikan. Namun jika kamu masih belum memahaminya, maka wajar saja bingung memilih SMA atau SMK setelah lulus SMP.

Nah, berhubung pilihan sekolahmu saat ini akan menjadi salah satu faktor penentu masa depan, maka diharapkan benar-benar mempertimbangkannya. Sebagai referensi, simak penjelasan mengenai beberapa hal yang membedakan SMA dan SMK berikut ini.

1. Tujuan Pendidikan

Perbedaan SMA dan SMK terletak pada tujuannya. Memang pada dasarnya SMA dan SMK memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu tempat menimba ilmu bagi siswa, namun, spesifikasinya berbeda.

Umumnya SMA lebih fokus pada kemampuan teoritis siswa. Oleh karena itu, setelah lulus SMA kamu disarankan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sedangkan SMK lebih mengutamakan keahlian tertentu yang siap langsung terjun ke dunia kerja.

2. Lamanya Pendidikan

Lamanya pendidikan yang ditempuh untuk SMA dan SMK adalah sama, yaitu tiga tahun, tetapi yang membedakan di tahun kedua. Sebab, SMK mengharuskan siswanya melakukan PKL (Praktik Lapangan Kerja).

3. Jurusan

Perbedaan SMA dan SMK yang selanjutnya adalah jurusan, di mana jurusan di SMA pada umumnya berfokus pada tiga keilmuan teoritis, yaitu IPA, IPA, dan Bahasa. Sedangkan, SMK memiliki banyak bidang keilmuan, seperti teknik mesin, tata boga, multimedia, akuntansi, perpajakan, perkantoran, dan lain sebagainya.

Setiap siswa dapat memilih satu jurusan sesuai minatnya. Sehingga ketika lulus akan memiliki bekal keahlian sehingga bisa siap masuk ke dunia kerja.

4. Biaya Pendidikan

Biaya pendidikan digunakan untuk memenuhi fasilitas sekolah yang sistemnya relatif. Beberapa pengaruh yang menjadi perbedaan biaya pendidikan, seperti fasilitas sekolah yang ditawarkan, sekolah unggulan atau bukan, dan lain sebagainya.

Biaya SMK memiliki perbedaan berdasarkan jurusan yang dipilih, terkadang di SMK juga ada biaya tambahan yang terkait dengan praktik. Jadi, biaya SMA dan SMK tidak bisa ditentukan mana yang lebih tinggi karena bersifat relatif.

5. Program Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Siswa SMA belajar selama tiga tahun atau enam semester, yang fokus untuk mempelajari mata pelajaran bersifat teoritis dan langsung lulus ketika sudah selesai ujian di akhir tahun. Yang berarti tidak ada kegiatan lain selain pendidikan dalam lingkungan sekolah.

Berbeda dengan SMK yang mewajibkan siswanya untuk melakukan PKL (Program Praktik Kerja Lapangan) sebagai syarat kelulusan. Program PKL ini dilakukan sebagai persiapan saat memasuki dunia kerja.

6. Peluang Kerja

Dalam mencari peluang kerja sebenarnya baik SMA atau SMK sama-sama memiliki peluang kesuksesan yang sama. Sebab, keduanya berhak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau ingin bekerja.

Hanya saja siswa SMK lebih siap masuk ke dunia kerja. Alasannya karena memang sudah dipersiapkan dengan matang keahlian yang dibutuhkan di dunia kerja sesuai bakat dan minatnya.

Gimana? Sudah nggak bingung lagi kan mau lanjut ke SMA atau SMK setelah lulus SMP nanti?

Mau lanjut ke mana pun sama saja karena setiap individu memiliki kemampuan dan keinginan berbeda. Semoga informasi ini dapat membantu mematangkan pilihanmu ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *